Kamis, 10 Desember 2015

ANATOMI FISIOLOGI MUSKULO (OTOT)

ANATOMI FISIOLOGI MUSKULO (OTOT)

Oleh: Ardha Kameshwary (1310010) 

 

 

Pada system musculoskeletal atau otot rangka, otot berperan sebagai organ system yang menggerakkan tulang, karena tulang adalah alat gerak pasif sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Sistem otot terdiri dari tiga jenis otot yaitu: otot lurik (skeletal muscle), otot polos (smooth muscle), dan otot jantung (cardiac muscle).
 
Dalam melakukan fungsinya untuk bergerak atau beraktivitas, system otot dikendalikan oleh system saraf. Kerjasama system otot dan system rangka, menjadi system musculoskeletal, inilah system yang bertanggung jawab dalam pergerakan manusia.
anterior view



posterior view



FUNGSI OTOT


1.      Pergerakan: bekerjasama dengan system tulang untuk menggerakkan tubuh (otot lurik)
2.      Membentuk tubuh: sering kali kita kenal kata “daging” yang menyelimuti tulang kita, itulah otot yang membentuk postur
3.      Penopang tubuh dan mempertahankan tubuh
4.      Otot penggerak atau skeletal muscle dapat menghasikan panas yang berfungsi dalam regulasi suhu tubuh


CIRI-CIRI SISTEM OTOT


1.      Kontraktilitas: kemampuan serabut otot untuk berkonstraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot
2.      Eksitabilitas: serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh simpuls saraf
3.      Ekstensibilitas: serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks
4.      Elastisitas: serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang
 

JENIS-JENIS OTOT

Tiga tipe otot: a) otot rangka; b) otot hslud; c) otot jantung


1.      Skeletal Muscle: disebut juga otot volunteer karena menempel pada rangka dan pergerakannya diatur secara sadar.

a.      Sel-sel pada otot ini diperpanjang dan memiliki kemampuan meregang dan kembali ke bentuk semula.

b.      Sel otot berbentuk silindris

c.      Memiliki banyak inti dibagian perifer

d.      Kontraksi otot sangat cepat, kuat, sederhana akan tetapi cepat lelah
2.      Smooth Muscle: disebut juga otot involuntary atau otot visceral karena terdapat pada dinding organ-organ dan kerjanya tidak diatur secara sadar.
a.      Tipe sel smooth muscle lebih pendek dengan ujung meruncing, tidak memiliki kemampuan meregang seperti otot lurik
b.      Sel otot berbentuk gelondong dengan ujung meruncing
c.      Inti sel ada di tengah sel
d.      Kontraksi otot kuat, lambat dan lama
e.      Terdapat pada esofagus, lambung, usus, bronchi, uterus, ureter, kandung kemih dan pembuluh darah.
3.      Cardiac Muscle: otot yang hanya ditemukan pada jantung. Otot ini merupakan kombinasi otot skeletal dan otot halus. Otot ini diatur invulontary (tidak sadar) akan tetapi memiliki daya kontraksi


gambaran jenis otot pada tubuh

ringkasan jenis-jenis otot

Kontraksi Otot

 



Karakteristik Kontraksi Otot
 
1.      Kontraksi isometric: panjang otot tetap dan tonus otot meningkat
2.      Kontraksi isotonic: otot memendek dan tonus otot tetap

 

Massa Otot

Massa otot adalah besarnya otot, sederhananya massa otot adalah “daging” pada tubuh kita. Biasanya dalam pemeriksaan fisik massa otot di ukur dengan lingkar lengan atau lingkar paha.

 


Tonus Otot

Pada saat keadaan otot tidak digerakkan otot tersebut memang tidak dalam keadaan fleksi namun terdapat regangan dalam satuan tertentu antar otot, keadaan regangan inilah yang disebut dengan tonus otot (kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot)

 
Pada tonus otot, dikenal dua istilah, yaitu hipotoni dan hipertoni.
·      Hipotoni: tonus otot menurun

·      Hipertoni: tonus otot meningkat
Pemeriksaan terhadap tonus otot dapat dilakukan melalui palpasi (perabaan) dan gerak pasif.
Tonus otot disebabkan oleh impuls (potensi listrik) yang terus dialirkan oleh serabut otot untuk mempertahankan kontraksi, yang terus menerus dikirimkan dari medulla spinalis





Kelelahan Otot

Otot yang berkontraksi kuat secara terus menerus menyebabkan kelelahab.


Why?

·      Kehabisan cadangan glikogen
·      Transmisi signal melalui neuromuskulat junction, berkurang
·      Gangguan suplai nutrisi, terutama O2
·      Gangguan aliran darah
 

Sifat Kerja Otot

1.      Fleksor x Ekstensor

F – A bending movement that decreases the angle of the joint and brings the articulating bones closer together.

E – A movement that increases the angle between the articulating bones.
2.      Supinasi x Pronasi

S Movement of the forearm so that the palm faces anteriorly or superiorly.

P Movement of the forearm so that the palm faces posteriorly or inferiorly.
3.      Depressor x Lefator

D The movement in which the elevated part is moved downward to its original position.

L – upward
4.      Sinergis x Antagonis

S – Work together as collaborates

A – Work in different function, example biceps relax triceps contract.
5.      Dilatator x Konstriktor
6.      Adduktor x Abduktor
Ad The movement of a limb toward the body midline.
Ab – the movent of a limb away from the midline or median plane of the body, along the frontal plane

 

Remodelling Otot

     Remodelling otot merupakan upaya penyesuaian otot dalam melakukan fungsinya. Hal ini dilakukan dalam waktu singkat (beberapa minggu). Bentuk remodelling otot yangbiasa kita kenal adalah hipertrofi dan atrofi.

·   Hipertofi otot: keadaan dimana massa otot menjadi lebih besar daripada normal. Hal ini terjadi karena peningkatan filament aktin dan myosin pada struktur mikroskopikotot dan terjadi peningkatan system enzim dimana proses replacement > proses penghancuran.

·   Atrofi otot: keadaan dimana massa otot mengecil akibat lama tidak digunakan, sehingga filament pada aktin dan myosin menurun. Selain itu terjadi perubahan system enzim dimana proses replacement < proses penghancuran.


 Rigor Mortis

  • Merupakan suatu keadaan “kontraktur” yang terjadi pada otot beberapa jam setelah kematian (meninggal). Hal ini sering dikenal dengan “kaku mayat”.
  • Rigor mortis disebabkan karena hilangnya ATP sehingga otot gagal relaksasi.
  • Rigor mortis dapat hilang setelah 15 s/d 25 jam, apabila protein otot telah mengalami penghancuran akibat proses otolisis oleh enzim lisosom.
  • Proses otolisis akan lebih cepat terjadi pada temperature tinggi


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment is allowed for everyone. no one prohibited to do so. but keep it cool and polite.