ANATOMI FISIOLOGI MUSKULO (OTOT)
Oleh: Ardha Kameshwary (1310010)
Pada system musculoskeletal atau otot rangka, otot berperan sebagai organ system yang menggerakkan tulang, karena tulang adalah alat gerak pasif sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Sistem otot terdiri dari tiga jenis otot yaitu: otot lurik (skeletal muscle), otot polos (smooth muscle), dan otot jantung (cardiac muscle).
Dalam melakukan fungsinya untuk bergerak atau beraktivitas, system otot dikendalikan oleh system saraf. Kerjasama system otot dan system rangka, menjadi system musculoskeletal, inilah system yang bertanggung jawab dalam pergerakan manusia.
anterior view |
posterior view |
FUNGSI OTOT
1.
Pergerakan: bekerjasama dengan system tulang untuk menggerakkan tubuh
(otot lurik)
2.
Membentuk tubuh: sering kali kita kenal kata “daging” yang menyelimuti
tulang kita, itulah otot yang membentuk postur
3.
Penopang tubuh dan mempertahankan tubuh
4.
Otot penggerak atau skeletal
muscle dapat menghasikan panas yang berfungsi dalam regulasi suhu tubuh
CIRI-CIRI
SISTEM OTOT
1.
Kontraktilitas: kemampuan serabut otot untuk berkonstraksi dan menegang,
yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot
2.
Eksitabilitas: serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi
oleh simpuls saraf
3.
Ekstensibilitas: serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi
panjang otot saat rileks
4.
Elastisitas: serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang
JENIS-JENIS OTOT
Tiga tipe otot: a) otot rangka; b) otot hslud; c) otot jantung |
1.
Skeletal Muscle: disebut juga otot volunteer karena menempel pada rangka
dan pergerakannya diatur secara sadar.
a.
Sel-sel pada otot ini diperpanjang dan memiliki kemampuan meregang dan
kembali ke bentuk semula.
b.
Sel otot berbentuk silindris
c.
Memiliki banyak inti dibagian perifer
d.
Kontraksi otot sangat cepat, kuat, sederhana akan tetapi cepat lelah
2.
Smooth Muscle: disebut juga otot involuntary atau otot visceral karena
terdapat pada dinding organ-organ dan kerjanya tidak diatur secara sadar.
a.
Tipe sel smooth muscle lebih pendek dengan ujung meruncing, tidak
memiliki kemampuan meregang seperti otot lurik
b.
Sel otot berbentuk gelondong dengan ujung meruncing
c.
Inti sel ada di tengah sel
d.
Kontraksi otot kuat, lambat dan lama
e.
Terdapat pada esofagus, lambung, usus, bronchi, uterus, ureter, kandung
kemih dan pembuluh darah.
3.
Cardiac Muscle: otot yang hanya ditemukan pada jantung. Otot ini merupakan
kombinasi otot skeletal dan otot halus. Otot ini diatur invulontary (tidak
sadar) akan tetapi memiliki daya kontraksi
gambaran jenis otot pada tubuh
gambaran jenis otot pada tubuh |
ringkasan jenis-jenis otot |
Kontraksi Otot
Karakteristik Kontraksi Otot
1.
Kontraksi isometric: panjang otot tetap dan tonus otot meningkat
2.
Kontraksi isotonic: otot memendek dan tonus otot tetap
Massa Otot
Massa otot adalah besarnya otot, sederhananya massa otot adalah “daging” pada tubuh kita. Biasanya dalam pemeriksaan fisik massa otot di ukur dengan lingkar lengan atau lingkar paha.
Tonus Otot
Pada saat keadaan otot tidak digerakkan otot tersebut memang tidak dalam keadaan fleksi namun terdapat regangan dalam satuan tertentu antar otot, keadaan regangan inilah yang disebut dengan tonus otot (kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot)
Pada tonus
otot, dikenal dua istilah, yaitu hipotoni dan hipertoni.
·
Hipotoni: tonus otot menurun
·
Hipertoni: tonus otot meningkat
Pemeriksaan
terhadap tonus otot dapat dilakukan melalui palpasi (perabaan) dan gerak pasif.
Tonus otot
disebabkan oleh impuls (potensi listrik) yang terus dialirkan oleh serabut otot
untuk mempertahankan kontraksi, yang terus menerus dikirimkan dari medulla
spinalis
Kelelahan
Otot
Otot yang
berkontraksi kuat secara terus menerus menyebabkan kelelahab.
Why?
·
Kehabisan cadangan glikogen
·
Transmisi signal melalui neuromuskulat junction, berkurang
·
Gangguan suplai nutrisi, terutama O2
·
Gangguan aliran darah
Sifat Kerja Otot
1.
Fleksor x Ekstensor
F – A bending movement that decreases the angle of the joint and brings the
articulating bones closer together.
E – A movement that increases the angle between the articulating bones.
2.
Supinasi x Pronasi
S – Movement of the forearm so that the palm
faces anteriorly or superiorly.
P – Movement of the forearm so that the palm
faces posteriorly or inferiorly.
3.
Depressor x Lefator
D – The movement in which the elevated part is
moved downward to its original position.
L –
upward
4.
Sinergis x Antagonis
S – Work
together as collaborates
A – Work
in different function, example biceps relax triceps contract.
5.
Dilatator x Konstriktor
6.
Adduktor x Abduktor
Ad – The movement of a limb toward the body
midline.
Ab – the
movent of a limb away from the midline or median plane of the body, along the
frontal plane
Remodelling Otot
Remodelling otot merupakan upaya
penyesuaian otot dalam melakukan fungsinya. Hal ini dilakukan dalam waktu
singkat (beberapa minggu). Bentuk remodelling otot yangbiasa kita kenal adalah
hipertrofi dan atrofi.
·
Hipertofi otot: keadaan dimana massa otot menjadi lebih besar daripada
normal. Hal ini terjadi karena peningkatan filament aktin dan myosin pada
struktur mikroskopikotot dan terjadi peningkatan system enzim dimana proses
replacement > proses penghancuran.
·
Atrofi otot: keadaan dimana massa otot mengecil akibat lama tidak
digunakan, sehingga filament pada aktin dan myosin menurun. Selain itu terjadi
perubahan system enzim dimana proses replacement < proses penghancuran.
Rigor Mortis
- Merupakan suatu keadaan “kontraktur” yang terjadi pada otot beberapa jam setelah kematian (meninggal). Hal ini sering dikenal dengan “kaku mayat”.
- Rigor mortis disebabkan karena hilangnya ATP sehingga otot gagal relaksasi.
- Rigor mortis dapat hilang setelah 15 s/d 25 jam, apabila protein otot telah mengalami penghancuran akibat proses otolisis oleh enzim lisosom.
- Proses otolisis akan lebih cepat terjadi pada temperature tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment is allowed for everyone. no one prohibited to do so. but keep it cool and polite.