ardha kameshwary
“Its hard to wait around for something you know might never happen; but its harder to give up when you know its everything you want.” -unknown
Jumat, 11 Desember 2015
ANATOMI FISIOLOGI PERSENDIAN - JOINT
Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat
pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai
cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau
otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat
bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi
ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b. Sendi kartilaginosa
(amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh
lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam
kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini
biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang
paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut,
bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara
relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam
kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi
cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial
normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan.
Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3
ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml
dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai
sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan
kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan
tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa yang
sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
Jenis sendi synovial :
a)
Sendi peluru, missal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan
bebas penuh.
b)
Sendi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya
adalah siku dan lutut.
c)
Sendi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus.
Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
d)
Sendi pivot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. Memungkinkan rotasi
untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.
e)
Sendi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah
sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.
Anatomi Kepala Dada Abdomen
ANATOMI KEPALA, DADA, DAN ABDOMEN
KEPALA
i) tulang
1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :
a. Os frontal (tulang dahi)
b. Os parietal (tulang ubun-ubun)
c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :
a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.
b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.
Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.
3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :
a. Tulang pelipis ( os Temporal )
b. tulang dahi - frontal
c. Tulang ubun-ubun - parietale
d. Tulang baji - spenoidale
b. Os parietal (tulang ubun-ubun)
c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :
a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.
b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.
Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.
3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :
a. Tulang pelipis ( os Temporal )
b. tulang dahi - frontal
c. Tulang ubun-ubun - parietale
d. Tulang baji - spenoidale
skull - lateral |
*Os. Cranium tersusun atas:
1 tulang dahi (os.frontale)
2 tulang ubun-ubun (os.parietale)
1 tulang kepala belakang (os.occipitale)
2 tulang baji (os.sphenoidale)
2 tulang pelipis (os.temporale)
2 tulang tapis (os.ethmoidale)
2 tulang ubun-ubun (os.parietale)
1 tulang kepala belakang (os.occipitale)
2 tulang baji (os.sphenoidale)
2 tulang pelipis (os.temporale)
2 tulang tapis (os.ethmoidale)
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
2 tulang rahang atas (os.maxilla)
2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
2 tulang pipi (os.zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os.pallatum)
2 tulang hidung (os.nasale)
2 tulang mata (os.laximale)
1 tulang lidah (os.hyoideum)
2 tulang air mata (os.lacrimale)
2 tulang rongga mata (os.orbitale)
4. Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.
Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:
Bagian hidung terdiri atas :
1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.
2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas
3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.
Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis yang tegak.
Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :
1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)
2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.
3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan
4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot.
Bagian hidung terdiri atas :
1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.
2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas
3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.
Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis yang tegak.
Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :
1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)
2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.
3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan
4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot.
ii) Otot
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:
a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
head muscle lateral view |
*Otot Leher
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
DADA
i) TULANG
OS STERNUM DAN OS COSTAE |
Sternum bone
os sternum atau tulang dada adalah tulang pipi yang bentuknya seperti perpanjangan huruf T kapital . Os sternum terdiri atas tiga bagian yaitu:
- manubrium
- corpus sternum
- processus xyphoideus
The sternum is located in the middle of the thorax, in between the two sets of ribs. Early on during development, the sternum is divided into 3 regions, each known as sternebra. The average length of the sternum is approximately 17 cm. The sternum connects to the ribs via cartilage. The primary function of the sternum is the protection of the heart, lungs, and blood vessels from physical damage. Most of the sternum is made up of vascular tissue, only a thin layer of bone covers the outside of this tissue.
Rib bones or Os Costae
- The body consists of 24 ribs, 2 sets of 12 ribs on each side of the thorax.
- Collectively, these long curved bones make up a structure known as the ribcage that surround the entire chest.
- Like the sternum, the ribcage functions in protecting the vital organs and blood vessels.
Furthermore, the ribcage expands and contracts along with the lungs to allow for efficient breathing.
In the ribcage, the first 7 ribs are known as “true ribs.”
- These bones are connected directly to the sternum via a specific type of cartilage known as costal cartilage.
- The cartilage allows for the ribs to move and adds to the elasticity of the entire rib cage.
The other 3 ribs are known as “false ribs.” and 2 floating ribs
- 3 ribs connect to the sternum via cartilage.
- The other 2 however have no connection to the sternum and only connect to the vertebrate. As a result, these 2 ribs (the 11th and 12th ribs) are known as floating ribs or vertebral ribs.
ii) OTOT
Otot dada :
- M.sub klavikula
- M.seratus anterior (superior - inferior)
- M.interkostalis
eksterior (Red) - Interior (Blue) |
- M.diafragmatikus
ANATOMI FISIOLOGI SKELETAL [RANGKA] - 1
ANATOMI
FISIOLOGI SKELETAL [RANGKA]
Secara umum, membahas mengenai ilmu tulang…
gambar rangka |
FUNGSI TULANG
1.
SUPPORT - PENYOKONG
·
Tulang yang menunjang
ekstremitas bawah : cingulum pelvicum, columna vertebralis
·
Penunjang gigi, yaitu
mandibular
·
Secara umum, tulang
menunjang organ lain dan jaringan (otot)
2.
PROTECTION - PERLINDUNGAN
·
Cranium melindungi otak
·
Costae dan sternum
melindungi paru-paru dan jantung
·
Vertebrae melindungi corda
spinalis (31 sistem saraf pusat)
3.
MOVEMENT
4.
MENYIMPAN MINERAL DAN
ADIPOSE
·
Ion Calcium 99% terdapat
pada tulang
·
85% Phosphate
·
Jaringan adipose terdapat
pada cavum medullare (pada tulang tertentu), yaitu pada yellow marrow (sum-sum
kuning)
5.
HEMATOPOIESIS
·
Terjadi proses pembentukan
sel-sel darah pada cavum medullare, yaitu red marrow (sum-sum merah)
KLASIFIKASI TULANG
i) BERDASARKAN LETAK
1.
TULANG AXIAL (warna putih)
·
Membentuk sumbu panjang pada
tubuh, terdiri atas cranium, vertebrae, costae, dan sternum
·
Berfungsi sebagai penyokong
dan pelindung
2.
TULANG APPENDICULAR (warna biru)
·
Merupakan tulang ekstremitas
superior (atas) dan inferior (bawah) beserta cingulum (cingulum pectoral dan
pelvis)
·
Berfungsi sebagai alat gerak
dan perlidungan
ii) BERDASARKAN STRUKTUR
tulang pipa |
·
Cartilage: banyak tersusun
atas perikondrium, sehingga bersifat lentur. Kartilago tersusun atas 3 macam,
yaitu:
o
Fibrous cartilage: berfungsi menahan
kompresi, mencegah kontak tulang antar tulang, dan memiliki pergerakan yang
terbatas. Dapat ditemukan dalam sendi lutut, antara tulang pubic dan tulang
panggul, dan antar diskus vertebrae.
o Hyaline cartilage:
tulang rawan yang paling umum.
Tipe ini kaku tetapi agak fleksibel. Dapat ditemukan
pada lapisan articular tulang (tempat bertemunya tulang dengan sendi atau ujung
tulang), penghubung antar costae dan sternum, pada septup nasal (batang hidup),
trachea, dan bronchi.
o Elastic cartilage: tahan terhadap distorsi tanpa rusak dan
dapat kembali ke bentuk semula. Dapat ditemukan pada daun telinga (auricle) dan
epiglottis
·
Ossea: lapisan tulang keras, tersusun atas 4 macam lapisan, yaitu:
o Periosteum:
lapisan terluar tulang keras terdapat osteoprogenitor, osteoblast. Lapisan ini
memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkan pertumbuhan.
o Endosteum:
lapisan dalam tulang keras, terdapat osteoblast dan osteoclast
o Substansia
compacta atau tulang compact
o Substansia
spongiosa atau tulang spongi
Catatan:
·
Osteoblast (pertumbuhan sel-sel tulang)
·
Osteoclast (penghancuran sel-sel tulang)
·
Jumlah keduanya harus seimbang agar
Homeostatis
·
Jika terjadi fracture atau patah tulang, maka jumlah osteoblast meningkat.
iii) BERDASARKAN BENTUK
TULANG PANJANG – OS LONGUM
·
Banyak terdapat pada appendicular
skeletal
·
Tulang panjang dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
o
Epiphysis: lempeng
epifisis adalah daerah pertumbuhan longitudinal pada daerah ujung tulang
panjang. Dibagi menjadi dua, epifisis proximal dan epifisis
distal. Banyak terdapat substansia spongiosa. Terdapat red marrow yang
berfungsi dalam hematopoetic
o
Diaphysis: bagian
tengah tulang berbentuk silinder. Terdari substansia
compacta yang memiliki kekuatan
besar. Terdapat yellow marrow untuk menyimpan sel adipose.
Terdapat juga foramen nutrient yaitu canalis
nutriens
o
Metaphysis: daerah pertemuan antara epifisis
dan diafisis disebut juga epiphyseal
plate cartilage
TULANG PENDEK – OS BREVE
tulang pendek pada telapak kaiki dan tangan |
Terdapat
pada pergelangan tangan dan kaki (os carpale) dengan bentuk cuboid. Susunan
terluar atau eksterior tulang: substansia compacta dan susunan dalam atau
interior: substansia spongiosa.
TULANG PIPIH – OS PLANUM
·
penyusun substansia compacta
<< substansia spongiosa
·
contoh: os scapulae (tulang
belikat), sternum, cranium
·
penyusun substansia compacta
<< substansia spongiosa
·
contoh: os scapulae (tulang
belikat), sternum, cranium
TULANG TAK TERATURAN – OS IRREGULARE
·
bentuk tulang tidak beraturan
·
contoh pada os vertebrae, coxae,
sphenoidale, ethmoidale.
·
bentuk tulang tidak beraturan
·
contoh pada os vertebrae, coxae,
sphenoidale, ethmoidale.
KOMPOSISI TULANG
·
Terdapat
air (50%) dan Padatan (50%)
·
Padatan
terdiri atas material organic (31%) dan material Inorganik (69%)
o
Organic:
terdapat serabut kolagen dan materi organic lain yang disekresi oleh osteoblast.
Sifat material ini flexible terhadap stretching dan twisting sehingga tulang
ini tidak rigid (kaku)
o
Inorganic:
terutama kandungan calsium fosfat dan calsium hydroxide. Sifat material ini
menghasilkan tulang yang keras dan tahan tekanan
·
Perbandingan
komposisi O* : I* pada anak = 1 : 1
·
Pada
dewasa O* : I* = 3 : 7
·
Pada
usia lanjut O* : I* = 1 : 4
Catatan O* = organic, I* = inorganic
PERKEMBANGAN &
PERTUMBUHAN TULANG
Perkembangan dan pertumbuhan pada tulang panjang tipikal :
- Tulang didahului oleh model kartilago.
- Kolar periosteal dari tulang baru timbul mengelilingi
model korpus. Kartilago dalam korpus ini mengalami kalsifikasi. Sel-sel
kartilago mati dan meninggalkan ruang-ruang.
- Substansia
spongiosa dari kartilago
yang berdegenerasi dimasukan oleh sel-sel
pembentuk tulang (osteoblast), oleh pembuluh
darah, dan oleh sel-sel pengikis tulang (osteoklast). Tulang berada dalam
lapisan tak teratur dalam bentuk kartilago.
- Proses osifikasi meluas sepanjang korpus dan juga mulai
memisah pada epifisis yang menghasilkan tiga pusat osifikasi.
- Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada metafisis,
lembaran kartilago yang sehat dan hidup antara pusat osifikasi. Pada
metafisis sel-sel kartilago memisah secara vertical. Pada awalnya setiap
sel meghasilkan kartilago sehat dan meluas mendorong sel-sel yang lebih
tua. Kemudian sel-sel mati. Kemudian semua ruang membesar untuk membentuk
lorong-lorong vertical dalm kartilago yang mengalami degenerasi.
Ruang-ruang ini diisi oleh sel-sel pembentuk tulang.
- Pertumbuhan memanjang berhenti pada masa dewasa ketika
epifisis berfusi dengan korpus.
Catatan: pada perpanjangan tulang, terjadi pada epiphyseal plate (atau
metaphysis), pada daerah ini kartilago aktif membelah sehingga disebut zona
proliferasi. Setelah kartilago berhenti membelah maka terjadi proses penulangan
atau kalsifikasi, yaitu suatu proses dimana tulang menjadi semakin kuat. Proses
pemanjangan tulang mulai berhenti sekitar usia 18 s/d 25 tahun, karena
dipegaruhi oleh kerja hormone androgen (testosterone dan progesterone).
FAKTOR PERTUMBUHAN TULANG
Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh mineral
dan hormone sebagai berikut :
1.
Kalsium dan posfor,
tulang mengandung 99% kalsium tubuh dan 90% posfor. Konsentrasi kalsium dan
posfor dipelihara dalam hubungan terbalik. Sebagai contoh, apabila kadar
kalsium tubuh meningkat maka kadar posfor akan berkurang.
2.
Kelenjar Tiroid, terdapat dua
hormone yang berkaitan erat dengan tumbuh kembang, yaitu:
a.
Thyrosin: mempercepat
sistesa protein dan meningkatkan energy
b.
Calcitonin: mengurangi
reabsorsi Ca dari tulang
3.
Vitamin D,
penurunan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan osteomalacia pada usia
dewasa.
4.
Hormon paratiroid (PTH),
saat kadar kalsium dalam serum menurun, sekresi hormone paratiroid akan
meningkat dan menstimulasi tulang untuk meningkatkan aktivitas osteoplastic dan
menyalurkan kalsium kedalam darah. (meningkatkan reabsorbsi Ca dari tulang.
5.
Growth hormone (hormone pertumbuhan), bertanggung jawab dalam peningkatan panjang tulang dan
penentuan jumlah matrik tulang yang dibentuk pada masa sebelum pubertas.
6.
Glukokortikoid,
pada kelenjar adrenal glukokortikoid mengatur metabolisme protein.
7.
Sex hormone,
estrogen menstimulasi aktivitas osteobalstik dan menghambat peran hormone
paratiroid. Ketika kadar estrogen menurun seperti pada saat menopause, wanita
sangat rentan terhadap menurunnya kadar estrogen dengan konsekuensi langsung
terhadap kehilangan masa tulang (osteoporosis). Androgen, seperti testosteron,
meningkatkan anabolisme dan meningkatkan masa tulang.
PROSES PENUAAN
· Osteoporosis:
Terjadi karena demineralisasi atau proses kehilangan mineral.
Pada wanita terjadi rentang usia 40-45 tahun karena turunnya kadar estrogen; cepat
Pada pri baru dimulai sekitar usia 60 tahun, bertahap
· Penurunan sintesa protein:
Terjadi karena penurunan produksi hormone pertumbuhan
Produksi kolagen juga menurun, sehingga sifat tulang menjadi lebih keras tetapi mudah fraktur
Langganan:
Postingan (Atom)